Minggu, 10 Agustus 2014

Siapakah Abu Bakr Al Baghdadi (Pemimpin ISIS) ?




"Baghdadi dipandang lebih memiliki pengetahuan Islam dibandingkan Bin Laden dan Al Zawahiri".

Tanggal 5 Juli, Abu Bakr al-Baghdadi, yang dikenal di antara para pendukungnya sebagai Khalifah Ibrahim, untuk pertama kalinya memperlihatkan wajahnya pada khotbah hari Jumat di Mosul, Irak.

Sebelumnya beberapa fotonya memang dibocorkan, tetapi Baghdadi sendiri tidak tampil di muka umum selama empat tahun sejak menjadi pemimpin kelompok yang sebelumnya bernama Negara Islami Jihadis Irak, nama sebelum ISIS, yang sekarang menjadi Negara Islam.

Sebelum April 2013, Baghdadi juga tidak terlalu banyak mengeluarkan pesan audio.
Pernyataan tertulis pertamanya adalah sambutannya terhadap tewasnya Osama bin Laden pada bulan Mei 2011.

Pesan audio pertamanya dikeluarkan bulan Juli 2012, berisi ramalan kemenangan Negara Islam di masa depan.

Sejak kemunculan kelompok tersebut, 15 bulan lalu, informasi tentang Baghdadi yang disediakan untuk media meningkat. Jumlah informasi khusus tentang latar belakangnya juga bertambah.
 
Keturunan Nabi Muhammad


Bulan Juli 2013, ahli ideologi asal Bahrain, Turki al-Binali, yang menggunakan nama Abu Humam Bakr bin Abd al-Aziz al-Athari, menulis biografi Baghdadi terutama untuk menggarisbawahi sejarah keluarga 

Baghdadi. Dia menyatakan Baghdadi memang keturunan Nabi Muhammad SAW, salah satu persyaratan kunci dalam sejarah Islam untuk menjadi khalifah atau pemimpin semua warga Muslim.

Baghdadi dikatakan berasal dari suku al-Bu Badri, yang sebagian besar berada di Samarra dan Diyala, Baghdad utara dan timur, dan secara historis penduduknya dikenal sebagai keturunan Muhammad.

Turki al-Binali kemudian menyebut bahwa sebelum invasi Amerika Serikat terhadap Irak, Baghdadi menerima gelar doktor dari Universitas Islami Baghdad, yang memusatkan kajian pada kebudayaan, sejarah, hukum, dan yurisprudensi Islam.

Baghdadi sempat berkhotbah di Masjid Imam Ahmad ibn Hanbal di Samarra.
 

Dia memang tidak memiliki gelar dari lembaga keagamaan Sunni seperti Universitas al-Azhar di Kairo atau Universitas Islami Madinah di Arab Saudi. Meskipun demikian dia lebih memiliki pengalaman pendidikan Islam tradisional dibandingkan pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden dan Aymen Al Zawahiri, yang keduanya adalah orang biasa, insinyur, dan dokter.

Karena itulah Baghdadi menerima pujian dan legitimasi yang lebih tinggi di antara pendukungnya.
"Negara Islam berusaha menguasai daerah kaya minyak di Irak dan Suriah".
Menjadi pemimpin


Setelah invasi AS terhadap Irak di tahun 2003, Baghdadi dan beberapa rekannya mendirikan Jamaat Jaysh Ahl al-Sunnah wa-l-Jamaah (JJASJ), Angkatan Bersenjata Kelompok Warga Sunni, yang beroperasi dari Samarra, Diyala, dan Baghdad. Di dalam kelompok ini, Baghdadi menjadi pemimpin dewan hukum. Pasukan pimpinan AS menahannya dari bulan Februari-Desember 2004, tetapi membebaskannya karena Baghdadi tidak dianggap sebagai ancaman tingkat tinggi.

Mengikuti jejak Al Qaeda di Tanah Dua Sungai mengubah nama menjadi Majlis Shura al-Mujahidin (Dewan Syura Mujahidin) pada permulaan tahun 2006, pimpinan JJASJ menyatakan dukungannya dan penggabungan diri.

Di dalam struktur baru, Baghdadi bergabung dalam dewan hukum, tetapi tidak lama kemudian organisasi mengumumkan perubahan nama kembali di akhir tahun 2006 menjadi Negara Islam Irak (ISI). Baghdadi menjadi pengurus umum dewan hukum provinsi di dalam "negara" baru disamping anggota dewan penasehat senior ISI.

Ketika pimpinan ISI, Abu Umar al-Baghdadi, meninggal pada April 2010, Abu Bakr al-Baghdadi menggantikannya.

Tokoh sejarah?


Sejak menjadi pemimpin Negara Islam, Baghdadi membangun dan membangkitkan kembali organisasi yang berantakan karena kebangkitan kesukuan Sunni yang menolaknya, sementara di saat yang sama kekuatan militer AS juga meningkat.

Dibandingkan dengan usaha pertama Negara Islam untuk berkuasa dalam sepuluh tahun terakhir, sampai sejauh ini, walaupun masih menggunakan kekerasan, mereka dipandang lebih berhasil meskipun tetap timbul pertanyaan tentang kelangsungannya dalam jangka panjang.

Keberhasilan ini sebagian karena mereka menggabungkan penerapan hukum keras dengan layanan sosial, disamping juga strategi pemberian umpan.
Jika ditelaah, ISIS menargetkan wilayah di sepanjang Sungai Efrat dan Tigris di samping daerah yang memiliki minyak di Irak dan Suriah.

Baghdadi dan pemimpin ISIS lain menyadari monopoli atas energi dan peningkatan kekuatan militer akan memudahkan penghimpunan kekuatan.

Tidak bisa diramalkan secara persis nasib ISIS di masa mendatang, tetapi Baghdadi jelas membuat organisasinya menjadi lebih dikenal dunia. sumber : kompas.com

Versi Lain
Snowden: ISIS Bentukan Israel, AS dan Inggris

REPUBLIKA.CO.ID,Mantan pegawai Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat Edward Snowden menyatakan jika Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) merupakan organisasi bentukan dari kerjasama intelijen dari tiga negara.

Dikutip dari Global Research, sebuah organisasi riset media independen di Kanada, Snowden mengungkapkan jika satuan intelijen dari Inggris, AS dan Mossad Israel bekerjasama untuk menciptakan sebuah negara khalifah baru yang disebut dengan ISIS.

Snowden mengungkapkan, badan intelijen dari tiga negara tersebut membentuk sebuah organisasi teroris untuk menarik semua ekstremis di seluruh dunia. Mereka menyebut strategi tersebut dengan nama 'sarang lebah'.

Dokumen NSA yang dirilis Smowden menunjukkan bagaimana strategi sarang lebah tersebut dibuat untuk melindungi kepentingan zionis dengan menciptakan slogan Islam. Berdasarkan dokumen tersebut, satu-satunya cara untuk melindungi kepentingan Yahudi adalah menciptakan musuh di perbatasan.

Strategi tersebut dibuat untuk menempatkan semua ekstremis di dalam satu tempat yang sama sehingga mudah dijadikan target. Tak hanya itu, adanya ISIS akan memperpanjang ketidakstabilan di timur tengah, khususnya di negara-negara Arab.

Berdasarkan dokumen tersebut, pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi pun mendapatkan pelatihan militer setahun penuh dari Mossad, Israel. Al Baghdadi juga mendapatkan kursus teologi dan retorika dari lembaga intelijen zionis itu.


sumber
http://www.republika.co.id/berita/in...as-dan-inggris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar