Wanita Modern Dan Usia Pernikahan
Aurelia Nelly Zaman sekarang, perempuan bagaikan memasuki 'era baru' yang tidak menjadikan pernikahan sebagai tujuan akhirnya. Pendidikan dan kesempatan berkarir menjadikan perempuan modern memiliki banyak prioritas lain, selain menikah buru-buru.
Jika di tahun 1980-an perempuan umumnya menikah di usia awal
20-an, sekarang, di tahun 2012, banyak yang mengatakan kehidupan perempuan baru
dimulai setelah usia 30 tahun, life begins at 30. Berdasarkan data statsitik di
Inggris, rata-rata usia perempuan menikah bergeser dari usia 23 tahun di tahun
1981 menjadi 30 tahun di tahun 2012. Contoh paling nyata adalah pernikahan
kerajaan, di mana Kate Middleton menikahi Pangeran William di usia menjelang
30, sedangkan Lady Diana menikahi Pangeran Charles di usia 20-an.
Tren ini pun terjadi di seluruh penjuru dunia. Di Amerika,
rata-rata perempuan menikah di atas 25 tahun dan Cina usia 27 tahun ke atas.
Salah satu penyebabnya, bagi beberapa orang, pernikahan hanyalah ikatan di
'selembar kertas' dan kurang beresensi lagi. Psikolog mengatakan kemandirian
perempuan masa kini menjadi alasan utama bagi mereka menunda pernikahan, selain
karir dan keinginan untuk 'menjelajah dunia'. Bahkan, kenyataannya, ada banyak
perempuan yang akhirnya memilih bercerai atau menjadi orangtua tunggal daripada
tergantung kepada suami dan bertahan dalam pernikahan yang buruk.
Jika dulu perempuan memandang lamaran pernikahan sebagai
satu-satunya tujuan, sekarang perempuan bisa memilih banyak akhir yang bisa
mereka pilih sendiri. Sering kali, pernikahan justru menjadi hambatan bagi
kemajuan karir atau penghalang keinginan menikmati 'dunia'. Selebriti dunia pun
banyak yang mengindikasikan hal di atas. Elizabeth Hurley berusia 42 tahun
ketika menikahi Arun Nayar, Sandra Bullock menikahi Jesse James di usia 41
tahun, juga Salma Hayek yang berusia 41 tahun ketika menikahi billionair
Francois Henri-Pinault.
Satu-satunya yang menjadi pertimbangan perempuan modern
untuk menikah adalah jam biologisnya, di mana kehamilan di usia 35 tahun ke
atas dianggap lebih berisiko. Akan tetapi, lagi-lagi, hal ini tidak dapat
dijadikan penghalang karena sekarang ada banyak cara dan teknologi untuk
memiliki anak. Kalaupun tidak, masih ada jalan adopsi. (Urbanette/Kabar24/nel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar